Video "Panas" di Perankan 2 Gadis Berseragam Pramuka Beredar
 |
| Screen Capture Video |
Video berdurasi 5,12 menit ini mempertontonkan adegan seronok oleh dua gadis yang saling "bermesraan" satu dengan yang lainnya layaknya pasangan lesbian, dengan label salah satu nama wilayah pemerintahan di Kepulauan Nias di lengan seragam mereka.
Kejadian seronok dan tidak patut di tiru ini, di duga di lakukan disalah satu ruangan yang di videokan langsung oleh salah seorang pemeran di video tersebut.
Berdasarkan informasi dari salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa kejadian ini pernah didengarnya pada Tahun 2012 lalu.
"Kejadian di klip vidio tersebut sudah pernah saya dengar pada Tahun 2012 lalu, hanya saja mungkin videonya baru beredar saat ini," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa kejadian ini pernah didengarnya pada Tahun 2012 lalu.
"Kejadian di klip vidio tersebut sudah pernah saya dengar pada Tahun 2012 lalu, hanya saja mungkin videonya baru beredar saat ini," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang menonton video tersebut sangat terkejut dan menyesalkan peredaran film tersebut serta sangat prihatin sekaligus kecewa dengan tindakan oknum siswi yang memerankan adegan itu.
Menanggapi hal demikian salah seorang tokoh pemuda Krisman Farasi yang dimintai tanggapannya menghimbau kepada seluruh orang tua, tenaga pendidik dan pihak lainnya, agar terus mengontrol pergaulan dan tindak tanduk anak, untuk menghindari hal-hal negatif yang bahkan merusak masa depan anak itu sendiri, terlebih-lebih dengan kemajuan teknologi saat ini.
"Saya mengimbau kepada orang tua, tenaga pendidik beserta pihak lainnya, untuk bersama-sama mengontrol dan mengawasi perilaku anak-anak saat ini, untuk memghindari hala.hal negatif yang bahkan mampu merusak masa depan mereka, terlebih-lebih dengan kemajuan teknologi saat ini," ucap Krisman. (Marlius)
"Saya mengimbau kepada orang tua, tenaga pendidik beserta pihak lainnya, untuk bersama-sama mengontrol dan mengawasi perilaku anak-anak saat ini, untuk memghindari hala.hal negatif yang bahkan mampu merusak masa depan mereka, terlebih-lebih dengan kemajuan teknologi saat ini," ucap Krisman. (Marlius)
