Terbaru

Warga Geruduk Kantor Desa, Minta Walikota Copot Kepala Desa Lolofaoso Tabaloho

Massa Aksi saat menyampaikan aspirasi 
di depan kantor desa Lolofaoso Tabaloho 
Foto : Wnc

Gunungsitoli, - Sejumlah Warga Desa Lolofaoso Tabaloho, Kecamatan Gunungsitoli Selatan Kota Gunungsitoli geruduk kantor desa dan menggelar aksi unjuk rasa serta menyegel kantor desa Lolofaoso Tabaloho, Jum'at  (20/09/2024).

Aksi penyegelan tersebut terjadi akibat warga merasa tuntutan mereka dalam hal meminta Walikota Gunungsitoli memberhentikan kepala desa Lolofaoso Tabaloho dari jabatannya sebagai Kepala Desa tidak kunjung terealisasi. Bahkan tuntutan mereka terkesan diabaikan oleh pemerintah kota Gunungsitoli.

"Kami sudah bosan menunggu janji-janji dari pemerintah kota Gunungsitoli yang terus menjanjikan bahwa persoalan ini sedang dalam proses penanganan oleh pemerintah kota Gunungsitoli," teriak warga secara bersama-sama.

Aksi unjuk rasa yang dikawal oleh kepolisian,  Polres Nias tersebut sempat bersitegang karena warga menuntut ingin menyegel kantor desa menggunakan kayu dan juga spanduk yang bertuliskan pemberitahuan penyegelan kantor desa oleh warga.

Kekesalan warga semakin tak terbendung ketika Camat Gunungsitoli Selatan Selamat P. Harefa belum hadir pada saat mereka menyampaikan keluhan. Terlihat pada saat itu pihak Kecamatan Gunungsitoli Selatan mengutus kasi trantib kecamatan Gunungsitoli Selatan, Rahmad S. Laoli untuk memberikan pemahaman kepada warga.


Wargapun terlihat tidak berterima dengan penjelasan kasi trantib tersebut, dan menuntut agar Camat Gunungsitoli Selatan yang hadir untuk memberikan penjelasan.

Beberapa waktu berselang kemudian, Camat Gunungsitoli Selatan akhirnya datang ke lokasi untuk menyampaikan penjelasan terkait sejumlah tuntutan warga tersebut.

"Jujur baru sore ini kami menerima pemberitahuan bahwa ada kegiatan atau aksi dari masyarakat desa Lolofaoso Tabaloho bapak ibu. Namun karena kami ada agenda lain makanya kami mengutus kasi trantib kecamatan untuk mewakili kami," ucap camat Gunungsitoli Selatan, Selamat P. Harefa memberikan penjelasan kepada warga.

Dijelaskannya bahwa tuntutan yang disampaikan masyarakat sebelumnya telah diproses bahkan pihak pemerintah kota Gunungsitoli telah membentuk tim untuk menyelidiki kebenaran dari sejumlah keluhan masyarakat tersebut.

"Pemerintah kota Gunungsitoli telah membentuk tim untuk menangani persoalan ini dan kemarin kami sudah memanggil kepala desa untuk menyampaikan klarifikasi terkait laporan masyarakat yang ditunjukkan kepada kami sebelumnya. Dan proses ini terus berjalan untuk penanganannya. Untuk itu kami berharap agar masyarakat desa bersabar mengikuti proses ini dan akan secepatnya ada jawaban dari pihak pemerintah kota Gunungsitoli. Untuk kepastiannya bapak ibu kami tidak bisa memberikan jawaban pasti. Yang penting secepatnya karena hal ini telah ditangani oleh tim yang dibentuk oleh pemerintah kota Gunungsitoli," jelas camat.

Camat juga meminta agar warga tidak memaksa untuk menyegel kantor desa karena akan menggangu pelayanan publik.

"Kami menyarankan agar kantor desa jangan disegel, karena ini merupakan bangunan pemerintah dan difungsikan untuk pelayanan publik bapak ibu. Semoga hal ini dapat dimaklumi," harapnya.

Pada kesempatan itu mewakili masyarakat, anggota DPD Lolofaoso Tabaloho, Sinema Lase, mengungkapkan bahwa mereka selaku BPD telah menerima sejumlah keluhan dari masyarakat diantaranya terkait pelayanan dari pemerintah Desa yang dinilai tidak efektif dan efisien dan terkesan pilih kasih.

"Perlu kami beritahukan bahwa sejumlah warga desa telah mengurus sertifikat tanah kurang lebih 3 tahun yang lalu dan telah dikutip uang administrasi sebesar Rp. 200.000 pertapak tanah. Namun alhasil sertifikat itu sampai sekarang belum diterima oleh warga," tutur tutur Sinema Lase.

Dia juga menambahkan bahwa kepala desa Lolofaoso Tabaloho, Gatizaro Harefa terkesan pilih kasih terhadap warga dalam segi pelayanan, dikatakannya bahwa setiap kali warga ingin mengurus surat-menyurat, kepala desa sangat sulit ditemui. Sehingga warga sering sekali kewalahan dalam mengurus surat-menyurat.

Pada akhir keterangannya, Sinema Lase mewakili masyarakat menyampaikan bahwa warga desa Lolofaoso Tabaloho meminta kepada Walikota Gunungsitoli untuk segera memberhentikan kepala desa, Gatizaro Harefa sebagai kepala desa Lolofaoso Tabaloho. Agar roda pemerintahan desa dapat kembali seperti sediakala dan pelayanan kepada masyarakat dapat terpenuhi.

"Kami meminta pemerintah kota Gunungsitoli dalam hal ini Bapak Walikota agar segera memberhentikan kepala desa karena kami warga sudah tidak ingin dipimpin oleh Kepala Desa yang arogan dan mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan warga desa. Semoga keluhan dan tuntutan kami ini dapat terjawab dalam waktu dekat," ucap Sinema dengan tegas.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, emosi warga bisa direda karena mereka telah mendapatkan penjelasan dari pihak Kecamatan gunung Sitoli Selatan sekalipun belum ada kepastian tuntutan mereka dapat terealisasi. Warga pun bubar dengan tertib seraya berharap pemerintah kota Gunungsitoli segera bersikap. (Red).

Iklan

Loading...
 border=