Terbaru

Nasdem Minta Yusman Dawolo Agar Tidak Sembarangan Mencatut Logo Partai

Pasangan Yusman - Yostinus
Foto : WA Group

Gunungsitoli, - Terkait adanya aktivitas Yusman Dawolo yang dinilai telah sembarangan mencatut logo partai terkait pencalonan dirinya sebagai Bacakada Kota Gunungsitoli secara sepihak, DPD Partai Nasdem Kota Gunungsitoli mengingatkan dengan tegas agar Yusman Dawolo segera menarik kembali seluruh informasi tersebut karena dinilai telah melakukan tindakan pencatutan logo partai Nasdem pada flayer dan baliho tanpa melalui mekanisme partai Nasdem.

"Kami menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP partai Nasdem kepada Bacakada Kota Gunungsitoli. Untuk itu diharapkan kepada saudara Yusman Dawolo agar menarik/klarifikasi kembali postingan yang telah dibagikan di media sosial agar tidak menyalahgunakan  Logo Partai Nasdem berserta fotonya. Dan hal ini telah kita konfirmasi ke tingkat DPW," ujar ketua DPD Nasdem Kota Gunungsitoli, Ridwan S. Zega pada keterangan persnya, Minggu (12/05/2024).

Ditegaskannya bahwa, organisasi GARPU Nasdem tidak serta-merta menjadi sebuah pengakuan otomatis seseorang disahkan menjadi Bacakada dari partai Nasdem. Itu kekeliruan dan bertentangan dengan etika berpolitik menurut Ridwan. 

"Keberadaan Yusman Dawolo dalam Organisasi GARPU yang sedang persiapan menjadi sayap partai Nasdem, tidak serta-merta menjadi jaminan bahwa Yusman Dawolo atomatis direkomendasikan oleh partai Nasdem. Justru saat ini kami DPD Partai Nasdem Kota Gunungsitoli sedang bekerja untuk menilai putra putri, kader-kader terbaik di Kota Gunungsitoli yang memang dianggap sudah bekerja membesarkan nama partai Nasdem dan kemudian kami kordinasikan kepada DPW Sumatra Utara," tegasnya.

Dikatakannya bahwa, pihaknya selalu menghargai setiap tahapan dan mekanisme yang ada didalam partai Nasdem. Dan hal itu telah diterapkan dari dulu semenjak partai Nasdem berkiprah dalam dunia politik.

Sementara ditanya terkait pertemuan Yusman Dawolo dengan ketua umum partai Nasdem, Surya Paloh, Ridwan Zega menyebutkan bahwa hal itu merupakan hal yang lumrah.

"Bapak Surya Paloh itu tokoh nasional, semua punya hak yang sama untuk bertemu dengan beliau. Dan beliau juga tidak menutup diri untuk bertemu dengan siapapun," ungkap Ridwan.

Dan sampai saat ini, kata Ridwan, Partai Nasdem masih konsisten dan memegang komitmen untuk tidak meminta mahar kepada setiap Kader yang mau mencalonkan diri baik sebagai cakada maupun legislatif.

"Terkait rekomendasi ini, kami percaya bahwa DPP memberikan kebebasan penuh kepada DPW Sumatra Utara untuk dapat menentukan kader yang nantinya layak untuk direkomendasikan oleh DPP partai Nasdem," tambahnya.

Seterusnya, Ridwan juga mengaku bahwa pihaknya telah menerima klarifikasi dari Yostinus Hulu yang merupakan kader partai Gerindra kota Gunungsitoli yang telah memberikan bantahan terkait pencatutan namanya sebagai bakal calon wakil walikota Gunungsitoli yang berpasangan dengan Yusman Dawolo.

Berikut bunyi klarifikasi dari Yostinus Hulu :

**Sebagaimana informasi/status dibeberapa media sosial bhw pak (Yusman Dawõlõ) akan berpasangan dengan saya Yostinus Hulu pada Pilkada Kota Gunungsitoli pd tahun 2024 ini, informasi dimaksud benar adanya namun sampai saat ini belum ada satupun Partai Politik dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) yg sdh menerbitkan REKOMENDASI dukungan ke salah satu BACALON ... manakala ada oknum/pihak2 yg menerbitkan foto pasangan disertai dengan logo partai tertentu itu adalah diluar dari kendali kami, yg benar adalah saya : Yostinus Hulu sebagai Kader Partai Gerindra Kota Gunungsitoli dan Pak Yusman Dawõlõ sebagai kader Partai Nasdem. 

Kedua Partai dimaksud (Gerindra & Nasdem) masih belum memutuskan rekomondasi diberikan kepada siapa ... sehingga kami (Yusman-Yostinus) belum berhak/legal untuk menyematkan logo kedua partai tsb disetiap foto baliho, spanduk, banner, pamflet, sticker, dsb untuk diedarkan/ditayang pada tempat dan moment apa saja dalam kaitannya dengan BACALON Pilkada Kota Gunungsitoli tahun 2024 ini.

Demikian, ...
Salam Persatuan
Yostinus Hulu**

"Itu adalah klarifikasi dari saudara Yostinus Hulu terkait pencatutan namanya sebagai bakal calon wakil walikota Gunungsitoli oleh pihak Yusman Dawolo," ungkap Ridwan Zega.

Untuk itu, kata Ridwan, pihaknya meminta kepada Yusman Dawolo agar menarik kembali seluruh informasi yang telah disebarkan serta memberikan pernyataan serta pemberitahuan kepada seluruh masyarakat bahwa informasi yang telah dibagikan itu merupakan informasi yang tidak benar.

"Kami menunggu etikad baik dari Yusman Dawolo untuk segera mengklarifikasi hal ini. Dan jika ternyata yang bersangkutan tidak mengindahkan, maka DPD Partai Nasdem Kota Gunungsitoli akan mengambil sikap untuk melakukan pengaduan dan pelaporan resmi terkait pencatutan logo partai Nasdem di flayer dan baliho dari Yusman Dawolo," tegasnya mengingatkan.

Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Kristian Zebua selaku koordinator Partai Nasdem Wilayah Kepulauan Nias terkait hal ini, Kristian Zebua menyebutkan bahwa Yusman Dawolo merupakan manusia berbahaya yang perlu diwaspadai.

"Ini bahaya, Yusman Dawolo itu perlu diwaspadai. Belum apa-apa sudah melakukan pembohongan publik. Masyarakat kota gunungsitoli harus hati-hati. Karena setahu saya setelah saya komunikasi dengan DPD Partai Nasdem Kota Gunungsitoli, mereka mengaku belum ada komunikasi politik ataupun pemberitahuan dari Yusman Dawolo untuk maju sebagai Calon Kepala Daerah bersama dengan dukungan partai Nasdem. Dan ini sudah jelas menyalahi aturan partai," tegas Kristian.

Dia juga menyebutkan bahwa Yusman Dawolo tidak tahu menahu tentang etika berpolitik yang baik dan benar. Terbukti dengan tidak adanya komunikasi dan koordinasi apapun baik di DPD, DPW.

"Di DPP juga saya rasa demikian, oleh karena itu dalam waktu dekat saya akan koordinasi dan komunikasi dengan DPP partai Nasdem terkait hal ini. Namun sekali lagi saya nyatakan bahwa orang ini sangat berbahaya. Belum apa-apa sudah berulah dan lebih bahaya jika jadi walikota, jangan-jangan apapun kedepan ini, dianya tidak lagi ada komunikasi dengan kita baik DPD, DPW. Dan itu sangat tidak baik untuk masyarakat kota Gunungsitoli," tandasnya. (Red).

Iklan

Loading...
 border=