Stop BAB Sembarangan, Desa Hilimbőwő Idanoi Deklarasi Desa ODF
Pemko Gunungsitoli menyerahkan piagam penghargaan kepada Kepala Desa Hilimbowo Idanoi |Foto: BG |
Gunungsitoli,- Desa Hilimbowo Idanoi, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi akhirnya mendeklarasikan diri sebagai Desa Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar (BAB) Sembarangan.
Kegiatan deklarasi sebagai desa ODF dilaksanakan di Kantor Desa Hilimbowo Idanoi, Rabu (31/08/2022).
"Desa ODF diartikan sebagai desa yang tidak ada lagi kejadian buang air besar (BAB) sembarangan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Gunungsitoli Wilser Napitupulu yang hadir pada kegiatan deklarasi.
Camat Gunungsitoli Idanoi, Elifati Waruwu yang juga hadir pada Deklarasi tersebut menjelaskan bahwa Desa Hilimbowo Idanoi merupakan desa kedua yang mendeklarasikan ODF dari total 26 desa di Kecamatan GunungsitoliIdanoi.
"Desa sebelumnya yang sudah deklarasi adalah desa Tuhegeo II. Kita berharap agar desa lain juga akan segera mendeklarasikan diri sebagai desa ODF tentu dengan proses yang telah ditetapkan," ujarnya.
Sementara Kepala Desa Hilimbowo Idanoi, Eliasa Laoli dalam sambutannya menegaskan bahwa nasyarakat Desa Hilimbowo Idanoi sudah bebas dari perilaku buang air besar sembarangan sejak tahun ini.
Ia menerangkan bahwa anggaran pembangunan jamban sehat keluarga di desanya berasal dari Dana Desa, dari APBD Pemko Gunungsitoli dan bantuan dari APBD Provinsi Sumatera Utara.
Adapun jumlah jamban sehat keluarga yang dibangun sebanyak 80 unit.
"Terimakasih kepada seluruh lembaga yang ada di Desa dan terlebih-lebih kepada seluruh warga desa yang telah mendukung dan bersama-sama hari ini kita akhirnya mendeklarasikan desa kita sebagai Desa ODF," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Gunungsitoli yang diwakili oleh Kepala Bappelitbang Karya Septianus Bate'e dalam sambutannya menyampaikan pembangunan jamban sehat menjadi salah satu kunci peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam menurunkan angka penyakit diare, stunting dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Ia juga mengapresiasi desa Hilimbowo Idanoi walau kondisi geografis yang sulit dijangkau, telah menjadi contoh di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dan Kota Gunungsitoli pada umumnya.
"Kami yakin hasil ini bukan karena pekerjaan satu atau dua orang, namun seluruh dukungan dan kerjasama baik dari pemerintah maupun masyarakat desa. Kami sangat mengapresiasi ini," ujarnya.
Ia berharap semoga ke depan derajat kesehatan masyarakat desa Hilimbowo Idanoi khususnya semakin meningkat signifikan.
Terkait kondisi geografis desa Hilimbowo Idanoi, Karya mengatakan pembangunan jalan akan menjadi prioritas secara bertahap di Pemerintahan Kota Gunungsitoli pada tahun-tahun berikutnya.
"Namu kita tetap bersabar. Kita akan melakukannya secara bertahap. Karena kita juga melihat dari sisi kemampuan keuangan. Nanti akan kami sampaikan hal ini kepada bapak Wali Kota Gunungsitoli," ungkapnya.
Pantauan wartanias.com, seluruh masyarakat Desa Hilimbowo Idanoi tampak membaca deklarasi di ruang pertemuan di kantor desa tersebut. Seluruh hadirin juga tampak menandatangani satu persatu spanduk deklarasi.
Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kota Gunungsitoli juga tampak menyerahkan piagam penghargaan kepada Desa Hilimbowo Idanoi.
Turut Hadir pada acara tersebut Kadis PUTR Kota Gunungsitoli Ekuator Daeli, Anggota DPRD Kota Gunungsitoli Yobedi Laowo, Kepala Puskesmas Tőla Maera, Tim PKK Kota Gunungsitoli, OPD Lingkup Pemko Gunungsitoli, sejumlah kepala desa di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dan masyarakat Desa Hilimbowo Idanoi. (BG)