Tuntut Dirut RSUD Gunungsitoli Dicopot, Unjuk Rasa GMNI di Nias Ricuh, 1 Terluka
Kericuhan terjadi saat aksi demonstrasi di depan kantor Dinkes Kabupaten Nias |Foto: istimewa |
Gunungsitoli,- Aksi unjuk rasa menuntut Direktur RSUD Gunungsitoli dicopot dari jabatannya oleh DPC Gerakan Mahasiswa Nias Indonesia (GMNI) Gunungsitoli Nias berakhir ricuh. Satu orang massa luka dan satu lainnya sempat diamankan oleh petugas Kepolisian.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai tersebut di gelar oleh massa GMNI Gunungsitoli Nias di depan Kantor Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Nias yang berada di Kota Gunungsitoli, Selasa (03/11/2020).
"Kami meminta pertanggungjawaban Direktur RSUD Gunungsitoli atas kasus meninggalnya beberapa orang pasien dengan penyakit bawaan mereka dan kemudian diduga sengaja dicovidkan oleh pihak RSUD Gunungsitoli," ujar Ketua DPC GMNI Gunungsitoli Nias Joko P Mendrofa kepada wartanias.com
Massa yang ingin bertemu langsung dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias di dalam gedung dihalangi petugas keamanan Kepolisian dari Polres Nias.
Sempat terjadi aksi dorong mendorong antara massa aksi dengan petugas keamanan Kepolisian dan Satpol PP.
Dari arah belakang barisan pendemo, petugas kepolisian nampak menarik dan mengamankan salah seorang peserta aksi menuju mobil polisi yang telah disediakan di lokasi.
Tidak terima temannya diamankan, puluhan massa lainnya mencegah aksi polisi tersebut. Dalam video yang beredar, sempat terjadi aksi pemukulan kepada dua orang peserta aksi.
"saya coba menarik adek saya tapi saya malah ditarik sama polisi itu dipukul sekali, lalu saya dorong dia seketika sosok baju biru itu yg menurut info yang aku dengar dia itu Intel, lalu memukul saya berkali kali saya sempat buka topi dan bilang, saya ini perempuan!! Tapi begitu bejat mereka tidak peduli," ujar seorang perempuan Maria Waruwu yang ikut dalam aksi tersebut.
Dalam video yang beredar juga terlihat salah seorang polisi berseragam melayangkan pukulan berkali kali kepada salah seorang pendemo yang sempat terjatuh ketanah dan kemudian mengamankannya di dalam mobil polisi.
Belum ada keterangan resmi dari Kepolisian atas insiden kericuhan dan pemukulan tersebut.
"Kami akan mengusut tuntas kasus pemukulan ini. Teman kami yang kena pukulan dan terluka telah melakukan visum untuk keperluan proses hukum," ujar Joko Mendrofa.
Usai melakukan aksi di Dinas Kesehatan Pemkab Nias, Massa Aksi dari GMNI bertolak ke Kantor Bupati Nias dan Kantor DPRD Kabupaten Nias untuk kembali menyuarakan tuntutan mereka.
Aksi mahasiswa di Pulau Nias tersebut berakhir hingga sore hari. (Red)