Siswanya Dituding Minum Minuman Keras, ini Sikap Yayasan NUPELA Nias
Rapat Yayasan NUPELA degan Ortu siswa |Foto: Wnc |
Nias, - Pihak Yayasan Nurani Pelita Agung (NUPELA) bersama sejumlah orang tua siswa SMA Swasta NUPELA menyatakan kecewa dan keberatan atas pemberitaan dan beredarnya video dugaan kenakalan siswanya oleh salah satu media daring (dalam jaringan) baru-baru ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan NUPELA, Yusnit Mendrofa didampingi oleh Plt. Kepala, Sekolah Darman Sato Zebua bersama orangtua siswa saat menggelar rapat disekolah tersebut, Sabtu (21/03/2020).
"Pemberitaan dan video tersebut mengandung pencemaran nama baik Sekolah dan Yayasan serta siswa NUPELA, untuk kami mengimbau dan menyarankan agar video serta pemberitaan tersebut segera ditarik kembali oleh pihak yang telah dengan sengaja menyebarluaskannya," ujar Yusnit dengan nada kecewa.
Dusebutkanya bahwa pada video yang berdurasi 3 menit 57 detik tersebut belum bisa dipastikan jika siswa itu adalah siswa NUPELA beserta jenis kegiatan yang mereka (siswa) lakukan pada saat itu. Menurutnya atribut sekolah yang dapat membuktian bahwa itu siswanya, belum ada.
"Harusnya yang memposting itu menyatakan masih sebatas dugaan dan tidak menyebutkan nama sekolah kami. Dan itu sangat membuat citra sekolah kami tercoret dan kami merasa dirugikan," tambahnya.
Bahkan dia juga menuturkan bahwa setelah pihaknya mempertanyakan hal tersebut kepada siswa, kejadian tersebut tidaklah terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.
"Kejadian itu terjadi sekitar jam 4 sore. Itu berarti diluar kendali kami dan tempat kejadiannya pun diluar lokasi sekolah," sebut Yusnit menjelaskan.
Sementara itu, pihak orangtua siswa juga menyampaikan hal yang senada. Mereka mengaku kecewa dengan pemberitaan dan video tersebut. Menurut mereka, hal itu secara tidak langsung telah merusak masa depan anak-anak mereka.
"Jelas, pemberitaan dan video tersebut sangat mengganggu. Imbasnya kan, anak-anak kami bisa saja dikembalikan kepada orang tua. Nah, apa saudara yang menghebohkan hal ini dapat bertanggung jawab?. Untuk itu kami himbau agar berita dan video itu untuk ditarik dan dihapus kembali," harap orang tua siswa pada saat itu.
Tampak pada pelaksanaan rapat tersebut, pihak sekolah bersama orangtua membuat sejumlah kesepakatan yang dimuat dalam berita acara. Salah satu bunyi berita acara tersebut ialah mereka sepakat jika berita dan video tersebut masih beredar, maka mereka akan menempuh jalur hukum. (Ferry Harefa)