MUKI Gunungsitoli Minta TNI AD Keluarkan Pernyataan Resmi Terkait Kematian Serda Iman
Ketua MUKI Gunungsitoli (berdiri) saat berada disalah satu acara baru-baru ini | Foto: Istimewa |
Gunungsitoli - DPD MUKI Kota Gunungsitoli meminta TNI AD secara institusi mengeluarkan peryataan resmi terkait penyebab kematian Serda Iman Berkat Gea, Anggota TNI Yonif 122/TS. Hal itu disampaikan, karena saat ini beredar informasi ditengah-tengah masyarakat nias, baik secara lisan maupun di media sosial atas spekulasi kejanggalan bekas luka ditubuh jenazah.
"Simpang siurnya informasi yg berkaitan kematian prajurit TNI ini termasuk ketidakpuasan keluarga duka baiknya direspon positip oleh TNI secara khusus oleh Satuan asal yang bersangkutan, jangan ada yang disembunyikan mengingat bahwa era keterbukaan informasi sudah lama dilaksanakan oleh TNI itu sendiri. Jika hal ini dibiarkan maka saya menduga akan ada 2 fenomena yang mungkin terjadi yaitu turunnya animo pemuda dan orangtua di Kepulauan Nias untuk mendorong anak-anaknya berkarir di militer, selanjutnya citra TNI yang sedang baik dan berada dititik puncak kepuasaan masyarakat akan turun karena ketertutupan dan ketidak akuratan informasi yang disampaikan kepada publik",kata Ketua DPD Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kota Gunungsitoli, Agust Zega.
Permintaan penjelasan resmi tersebut dilakukan MUKI Gunungsitoli bertujuan agar ditengah-tengah masyarakat tidak menimbulkan kegaduhan dan citra TNI-AD sebagai institusi militer manunggal bersama rakyat tetap terjaga dengan baik.
" Saya percaya bahwa Pimpinan TNI akan memberikan atensi positip untuk mengungkap kematian yang bersangkutan, trust atau kepercayaan itu mesti dijaga sebab jika tidak maka TNI-AD akan mengalami degradasi kepercayaan dari masyarakat itu sendiri sementara TNI selalu mengkampanyekan kehadiran mereka ditengah-tengah masyarakat",ujar Agust.
MUKI Gunungsitoli juga menghimbau masyarakat luas termasuk gereja-gereja berdoa buat keluarga duka dan TNI-AD untuk memberikan keberanian bagi Pimpinan TNI mengusut, menuntaskan keanehan dan kejanggalan kematian almarhum. Ketuntasan yang berkeadilan walaupun menyakitkan akan membuat semua pihak menerima apa yang telah terjadi, merefleksi apa yang telah terjadi dalam kegiatan latihan-latihan TNI tersebut untuk perbaikan dimasa mendatang.
"Sangat disayangkan apabila dalam suatu latihan beladiri nyawa bisa hilang",ucapnya mengakhiri.
Untuk diketahui, Serda Berkat Iman Gea, dikabarkan meninggal pada selasa (5/11/2019) lalu di Dolog Masihul, Serdang Bedagai. Informasi yang diterima keluarga penyebab meninggal dunia akibat latihan beladiri militer tarung derajat. Sehari setelag tiba dirumah, ibunya membuka peti jenazah dan menemukan jahitan bekas luka dibagian leher almarhum. Pihak keluarga pun memutuskan otopsi ulang atas jenazah di RSUD Gunungsitoli. (Ferry Harefa)