Wali Kota Lakhomizaro Pimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka Ke-57
Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua |Foto: Budi Gea |
Gunungsitoli,- Komitmen untuk terus menjadikan gerakan Pramuka sebagai pemacu motivasi dan wadah berkreasi secara positif, terus di galakkan oleh Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua dalam memimpin Kota Gunungsitoli.
Hal tersebut tampak saat Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro menjadi pembina Apel Besar Hari Pramuka ke-57 Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Gunungsitoli Tahun 2018, Selasa (14/08/2018) di Lapangan Merdeka Kota Gunungsitoli
Upacara tersebut berlangsung khidmat dan sukses dengan dihadiri ribuan Pramuka Penggalang SD, Penggalang SMP, Penegak Bantara, Penegak Pandega, Pembina, Kamabigus, Kamabiran, Kakwaran dan seluruh Pengurus Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Jambi.
Wali Kota Gunungsitoli yang juga sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Kota Gunungsitoli, pada upacara tersebut membacakan sambutan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka DR. Adhyaksa Dault, yang menyerukan Pramuka sebagai garda terdepan perekat persatuan
dan kesatuan bangsa. Pendidikan kepramukaan yang mendasarkan pada Satya dan Darma Pramuka harus benar-benar tertanam dalam hati setiap insan Pramuka
sebagai pedoman bersikap dan berprilaku.
"Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan karakter kaum muda dan calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia, tentu harus lebih berperan dalam mendidik generasi milineal dewasa ini," ujar Lakhomizaro membaca amanat Kakwarnas.
Gerakan Kepanduan sebagai cikal bakal Gerakan Pramuka menurut dia telah ada di Bumi Pertiwi sejak tahun 1912 dengan nama kelompok baik berdasarkan nama etnik maupun keagamaan. Eksistensi gerakan ini di Indonesia telah dimulai sejak 106 tahun yang lalu.
"Dalam konteks Indonesia, Gerakan Pramuka menjadi "rumah kita bersama", dan itulah harapan bangsa ini kepada Gerakan Pramuka. Sekat-sekat kamar telah diisi oleh partai politik, dan kamar lainnya mungkin telah diisi oleh suku-suku yang ada di Indonesia dan golongan atau kelompok lainnya," sebut Lakhomizaro.
Untuk itu, Hari Pramuka ke-57 sekarang ini gerakan pramuka mengangkat tema “Pramuka
Perekat NKRI”.
"Tentu yang dapat mempersatukan bangsa ini adalah negarawan yang menjadi pemimpin yang amanah. Hal ini menegaskan bahwa Gerakan Pramuka tetap konsisten dan fokus untuk mendidik karakter kaum muda Indonesia untuk bersatu menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI," jelasnya.
Ia menegaskan, bahwa Gerakan Pramuka telah mencapai usia 57 tahun, jelas merupakan waktu yang tidak pendek untuk membuktikan bahwa gerakan ini telah memberikan kontribusi yang nyata dalam mencetak calon pemimpin
bangsa Indonesia. Sampai saat ini semangat itu tidak pernah pudar, dan tidak boleh pudar.
"Kami selalu bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, saya menghimbau kepada publik secara luas khususnya para orangtua dan guru, agar tidak ragu-ragu untuk memberikan kesempatan sekaligus dukungan kepada putra-putrinya untuk mengikuti kegiatan kepramukaan di gugus depan masing-masing," tambahnya. (Budi Gea)