Sihar Ungkapkan Kebesaran dan Kecintaan pada Sumut dengan Puisi "Berdiri Aku"
MEDAN - Dalam rupa maha sempurna. Rindu-sendu mengharu kalbu. Ingin datang merasa sentosa. Menyecap hidup bertentu tuju.
Itulah rangkaian sajak yang dibacakan oleh Sihar Sitorus dalam sesi penutup acara debat publik ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2018 yang ditayangkan di iNews TV dan TV One, Selasa (19/6/2018). Puisi yang dibacakan oleh Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumut Sihar Sitorus tersebut merupakan bait terakhir puisi "Berdiri Aku". Puisi karya penyair asal Langkat, Amir Hamzah tersebut dibacakan wakil dari Haji Djarot Saiful Hidayat itu sebagai bentuk kecintaan terhadap Sumut.
Pada saat sajak tersebut dibacakan, sontak keheningan dalam ketekunan menyelimuti ruang debat yang sebelumnya penuh dengan riuh masing-masing simpatisan. Akhir dari sajak tersebut dibacakan disambut dengan tepuk tangan pertanda rasa kagum dari seisi ruangan. Puisi tersebut sengaja dipilih oleh Sihar Sitorus sebagai salah satu ungkapan atas kebesaran Sumut. Bukan hanya dari kekayaan alam dan keragaman populasi yang menghuninya, tetapi juga dari sejumlah tokoh-tokoh bangsa yang lahir dan besar di Sumut.
Sihar menyebutkan bahwa Amir Hamzah adalah salah satu tokoh Sumut dalam bidang sastra. Selain Amir Hamzah, Sihar juga menyebut nama saudara semarganya Lafran pane yang merupakan pendiri HMI. Dalam kutipan pernyataan terakhir dari Cawagub Sumut yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, sangat tegas menunjukkan bahwa Sihar adalah putra asli Sumut yang tidak pernah melupakan para pahlawan dan tokoh-tokoh yang membesarkan Sumut.
"Lafran Pane adalah Pahlawan Nasional pendiri Himpunan Mahasiswa Islam. Begitu juga Liberty Manik sang pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa. mereka mewariskan wawasan kebangsaan yang berdaulat, mandiri dan berakar," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sihar juga menuturkan akan memenuhi hak hidup layak untuk tujuh ribu lebih guru honorer, SMA/SMK dan sekolah luar biasa, 16 ribuan perawat dan 15 ribuan bidan.
"Untuk buruh bersiaplah, kita bangunkan perumahan terjangkau, dan juga rumah sehat untuk lansia terlantar. Untuk perempuan, Djarot Sihar berkomitmen cetak 20 ribu pelaku UKM setiap tahun. Udang dan ikan dari Pantai Timur dan Barat, kita naikkan produksinya dengan membantu nelayan berikut alat tangkap. Anak muda kaum millenial, berdirilah paling depan dengan ide dan kreativitasmu. Kalian akan tampil di gedung kreasi yang baru," katanya.
Sementara itu, Akademisi Sumut Karmel Simatupang mengatakan bahwa sejak pembukaan hingga akhir acara debat publik, baik debat pertama maupun yang ketiga, pasangan Djoss merupakan pasangan yang paling unggul. pintar dalam memaparkan, memahami dan dipahami serta mengakomodir apa yang ada dan yang dibutuhkan Sumut. Dalam pernyataan penutup Sihar Sitorus sangat tegas menunjukkan bahwa sebagai putra asli Sumut dia tidak pernah lupa pada pendahulunya.
"Ini kan memang yang kerap kita lupakan. Sihar wajar mengingatnya dan mengingatkan kita siapa sebenarnya putra asli Sumut yang mau memberikan dirinya untuk melayani. Semoga dari pernyataan penutup tersebut warga Sumut dapat menentukan pilihan dengan tepat," jelasnya. (red/rls)