Faebolo Daud Gowasa, Putera Nias Peraih 3 Medali Emas Angkat Berat Se-Asia
Daud Gowasa |Foto: FB Daud |
Berlaga pada Selasa (2/5), di kategori open, Daud sukses mengibarkan bendera merah putih setelah meraih tiga emas dan satu perunggu di kelas 66 Kg. Tiga medali emas mampu ia raih masing - masing melalui angkatan Squat 282.5 kg, deadlif 260 kg, dan totol angkatan 725 kg. Sedangkan perunggu dari angkatan bench press 182.5 kg.
Bahkan atlet berkepala plontos ini mampu mengungguli pesaingnya Awang Latif juga dari Indonesia di peringkat kedua (perak) yang pada PON 2016 lalu merupakan peraih medali emas. Sementara medali perunggu disabet lifter asal Mongolia.
Saat dikonfirmasi RRI melalui seluler, Rabu (3/5), peraih medali perak di PON 2016 ini mengaku sangat terharu. Pria kelahiran 20 April 1984 ini pun merasa tidak menyangka bisa meraih emas bagi Indonesia.
"Sangat terharu la bang, saya tak bisa berkata-kata. Karena kan baru pertama membela Indonesia langsung bisa mempersembahkan medali emas. Apalagi yang berada di posisi runner up asal Indonesia juga. Dia sering juara di kejurnas, bahkan dapat emas di PON 2016 Jawa Barat," ujar Daud, Rabu (3/5).
Keberhasilan ini tentu ia persembahkan bagi seluruh keluarga dan rekan - rekan seperjuangannya, baik bersama tim Indonesia maupun sesama lifter asal Sumut. Lebih lanjut dikatakan Daud, salah satu motivasi ia bisa merebut emas bagi Indonesia adalah keinginannya untuk menjadi atlet yang berhasil.
Dengan prestasi tersebut, ia mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah, terutama untuk memberikan pekerjaan yang layak. "Sekarang saya masih kerja kontrak bang di PDAM Tirtanadi. Saya inginnya bisa diangkat jadi karyawan. Karena selain bisa mengharumkan nama Indonesia, prestasi ini juga membawa nama harum Sumut," ucap Daud.
Prestasi gemilang yang ditorehkan Daud tentu dispresiasi setinggi - tingginya oleh Pengprov Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Sumut. Melalui Sekum PABBSI Sumut, Syafaruddin Lubis, menilai jika prestasi yang ditorehkan lifternya kali ini adalah yang terbaik untuk tingkat Asia sejak berdirinya PABBSI Sumut.
Menurutnya, di era kepemimpinan Husni, Prestasi atlet PABBSI Sumut sudah menunjukkan peningkatan. "Di samping kemauan Daud untuk juara sangat besar, ini juga tidak terlepas kerja keras serta keseriusan dari seluruh elemen pengurus PABBSI bekerja sesuai tupoksinya.
Sehingga bisa melahirkan atlet seperti Daud. Karena, dari awal kami memang mengedepankan kekompakan pengurus demi mencapai prestasi PABBSI Sumut lebih baik ke depan," ujar pria yang akrab disapa bang Udin.
Bahkan, pada PON 2016 Jawa Barat cabang olahraga angkat berat juga mampu mencetak sejarah untuk pertama kalinya meraih 3 perak dan 1 perunggu. Dengan munculnya kembali prestasi Daud, ia berharap menambah motivasi lifter lain bahkan bagi pengurus untuk kembali memunculkan Daud yang baru. "Waktu di PON juga, saya tidak menyangka Daud bisa meraih medali perak. Ini kan menunjukkan awal kebangkitan cabor PABBSI Sumut di nasional, sekaligus sebagai prestasi yang luar biasa." tuturnya.
Selain Daud, Sumut yang pada kejuaraan tingkat asia itu mengutus tiga atlet. Dua lifter lainnya adalah Teguh Imam Santoso dan Gonzales Sirait masih berjuang meraih medali bagi Indonesia. Pihaknya berharap, kedua lifter mampu mempersembahkan medali bagi tim merah putih.
Sumber: KBRN Medan / rri.co.id