Warga Desa Kecewa, Pembangunan Jalan di Kecamatan Sawò ini Diduga Asal Jadi
Kondidisi TPT yang rusak |Foto: Haogo |
"Kami membutuhkan kualitas dari pembangunan ini, karena hampir semua warga desa sisarahili teluksiabang setiap hari melintasi jalan ini, jadi kalau modelnya seperti ini pembangunannya yang asal jadi mohon kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara untuk meninjau kembali," ucap salah seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan.(Rabu,11/01/2017)
Selain itu, saat proses pekerjaan masih berlangsung salah seorang pekerja juga mengaku bahwa dirinya sebagai pekerja tidak pernah melihat pengawas dari dinas PU untuk memantau pekerjaan mereka.
"Selama saya bekerja disini, saya tidak pernah melihat orang dari Dinas PU. Pekerjaan ini saya duga tidak sesuai dengan RAB dan Gambar yang pernah saya lihat dari pemborong itu. Karena yang ada di RAB dan Gambar volume panjangnya ada 2 Km. Peningkatan jalan ini disusun batu ukuran 15/20, Kemudian di lapis lagi batu 5/7, terakhir penghamparan batu 2/3 dan baru bisa dilakukan pengaspalan. Nah ini beda..!! Memang ada batu 15/20 hanya disusun disamping bahu jalan aja dan penyusunannya pun berjarak,"jelasnya.
Menurut pekerja, pembangunan peningkatan Jalan Dusun I Desa Sisarahili Teluksiabang itu dikerjakan sebagian dikerjakan saat musim penghujan.
"Dimusim hujan pun pada saat pengaspalan kami tetap bekerja karena takut dipotong gaji oleh pemborong, padahal apabila dilaksanakan pengaspalan dimusim hujan itukan kondisi jalan nantinya cepat rusak dan tidak bertahan lama. Dan juga alat berat (walas) yang digunakan hanya seberat 4 Ton, sementara yang dikehendaki didalam RAB seberat 6 Ton,"tuturnya.
Pembangunan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan Anggaran sebesar Rp.750.000.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) sepanjang 2 Km dan PPK bernama Yulius zai.
"Tolong rahasiakan nama saya ya bang"kata pekerja sambil berlalu kembali kerja.
Ketika dikonfirmasi kepada Yulius zai sebagai PPK sekaligus Plt.Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Nias Utara selalu berusaha mengelak dengan berbagai kesibukannya dan suka membatalkan janji untuk bertemu di kantornya.
"Apa yang sudah siap direkap data itulah yang dibayarkan kepada rekanan. Namun demikian saya cari nanti data-data tentang pekerjaan itu dan nanti kita bertemu karena saya juga banyak kesibukan berkunjung di lapangan,"ucap yulius singkat ketika bertemu di kantornya.
Pantauan wartanias.com di lokasi pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang telah siap dikerjakan telah roboh sepanjang kurang lebih 10 meter. (Haogô Zega)