Pasien Masuk IGD, Oknum Dokter Malah Nyuruh Berobat Di Poly Klinik
Gunungsitoli,- Salah seorang pasien yang ingin berobat untuk mendapatkan perawatan intensif di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Gunungsitoli diduga di biarkan tanpa penanganan dari dokter. Setelah ditunggu lama, dokter pun datang, tetapi oleh dokter, pasien di suruh berobat di Poly Klinik RSUD saja.
Pasien tersebut adalah Notarius Mendrofa, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Nias. Penuturan Notarius kepada wartawan, Dokter yang menangani dirinya saat itu adalah dr.Nw.
"Sesampainya diruang IGD, selama setengah jam saya hanya disuruh tidur saja diatas ranjang tanpa tindakan apapun dari dokter. Saya hanya disuruh tidur tergeletak begitu saja oleh dr.Nw," ujar Notarius saat ditemui di RSUD Gunungsitoli, bebarapa waktu yang lalu.
Merasa dirinya dibiarkan begitu saja tanpa penanganan serius, Notarius dan keluarga menanyakan perihal tersebut kepada dr.Nw.
"Setelah kami pertanyakan kepada dr.Nw, ia malah menyuruh saya berobat di Poly saja. Itu kan aneh," ucapnya.
Merasa tak dilayani, Notarius kemudian pulang dan diantar oleh keluarga berobat di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Gunungsitoli.
Salah seorang dokter di IGD RSUD Gunungsitoli kepada wartawan mengatakan bahwa tindakan dr.Nw memang sudah sesuai dengan SOP yang ada.
"SOP memang seperti itu, apabila secara kasat mata kita lihat calon pasien tidak gawat darurat, maka calon pasien yang tidak gawat dan tidak darurat tersebut cukup ditangani oleh dokter yang bertugas di Poly klinik saja," ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, Direktur RSUD Gunungsitoli, dr.Julianus Dawolo menyampaikan permintaan maaf di hadapan para anggota DPRD kabupaten Nias saat melakukan Inspeksi Mendadak di RSUD tersebut, Selasa (01/03/2016).
"Atas nama RSUD Gunungsitoli, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan terhadap pelayanan kami saat mendapatkan perlakuan saat pasien sakit. Seperti yang dialami oleh anggota DPRD bapak Notarius Mendrofa beberapa waktu yang lalu.Atas nama RSUD Gunungsitoli kami menyampaikan permintaan maaf karna itu hanya kesalahan persepsi saja dan kami akan terus membenahi segala bentuk kekurangan pelayanan kami ke depan," ujar Julianus. (MM)