Ibu Ini 'Ngamuk' Sebelum Acara Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Pelabuhan Di Siwalubanua II
Asatia Gea mengamuk ditempat pembangunan pelabuhan |
Asatia merasa dirugikan karena diduga pihak pembeli lahan tempat pembangunan pelabuhan tersebut telah memalsukan tanda tangannya. Ia mengklaim bahwa pada saat pelepasan sebagian hak milik tanah tersebut ianya tidak sepakat dengan harga yang yang ditentukan.
"Saya telah ditipu oleh pemerintah dan pemborong pada saat pembelian tanah tersebut, ini adalah tanah warisan kami, ini adalah tanah nenek moyang kami, apa yang kalian bangun disini..!," ucapnya dengan bahasa Nias sambil berteriak dihadapan para undangan yang akan mengadiri acara itu.
Asatia mengatakan akan terus berupaya menempuh jalur hukum bahkan saat ini menurut dia kasus tersebut telah ditangani oleh Kejaksaan Negeri Gunungsitoli.
Beberapa orang Panitia dan juga Kepala Desa serta aparat Desa setempat kemudian menenangkan Asatia. Ia kemudian pulang meninggalkan lokasi.
Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, Yunius Larosa kepada wartanias.com mengatakan bahwa sebenarnya tidak masalah pada pembebasan lahan tersebut dan semua sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Tidak ada masalah, kita tau sendiri bahwa ibu itu memang seperti itu sifatnya, mungkin ada masalah dalam keluarga dan terbawa-bawa disini," ujarnya.
Beruntung pada saat kejadian itu, Wali Kota Gunungsitoli beserta rombongan sedang dalam perjalanan menuju lokasi pembangunan pelabuhan itu. Acara peletakkan batu pertama kemudian dilanjutkan sampai selesai. (Budi Gea)