Pergelaran Festival Seni Budaya Dan Seni Musik Tradisional Kabupaten Nias Berakhir
Alat musik tradisional yang digunakan pun beragam mulai dari Gondra, Aramba, Faritia, Tamburu, Doli-doli, Tutuhao, Fondrahi, Koroso, Lagia, Koko, Sigu, Surune, Durimbaloduhi dan Riti-riti.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Nias melalui Wakil Bupati Nias, Arosokhi Waruwu pada kata sambutannya saat menutup secara resmi kegiatan itu menminta para peserta festival seni budaya tradisional menjadikan festival yang telah diikuti tersebut sebagai motivasi dalam meningkatkan kreatifitas, khususnya di bidang seni budaya.
Arosokhi menegaskan, walaupun festival seni budaya tradisional yang digelar 22 – 24 Juni 2015 telah berakhir, namun tanggungjawab dalam menggali, mengembangkan dan melestarikan seni budaya di Kabupaten Nias harus tetap dilakukan.
“Tujuannya adalah untuk membangun daerah ini kearah yang lebih maju senantiasa menjadi tujuan utama, tetapi semua itu tidak akan tercapai tanpa ada rasa persatuan, sesuai dengan tema dan sub tema yang dipilih panitia dalam acara yang telah selesai. Dimana kita budayakan sifat kerjasama dan bukan sifat sama kerja,” terang Arosokhi.
Wabup Nias juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Nias yang telah ikut membangun daerah Kabupaten Nias.
Pada akhir kegiatan, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nias mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Nias sekaligus Ketua Panitia Festival, Atobali Laoli menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh kontingen dari 9 kecamatan yang telah berpartisipasi pada Festival Seni Budaya Tradisional Andalan Masing-masing Kecamatan se Kabupaten Nias tahun 2015 tersebut.
“Kegiatan ini hanya sebagai motivasi sehingga diharapkan jangan berhenti sampai disini tapi terus dikembangkan," ucapnya. (Budi Gea)
