Pemkot Gunungsitoli Gelar Acara Advokasi Dan Sosialisasi Belkaga Dan POPM
Gunungsitoli - Wakil Walikota Gunungsitoli Aroni Zendrato membuka pelaksanaan pertemuan advokasi dan sosialisasi Pencanangan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) dan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Penyakit Filariasi lingkup pemerintah Kota Gunungsitoli di ruang rapat BAPPEDA Kota Gunungsitoli, Kamis (18/06/2015).
Aroni Zendrato memaparkan bahwa Filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan penyakit tropik yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk, penyakit ini tersebar di seluruh wilayah indonesia, termasuk di kota gunungsitoli dan menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di indonesia.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian integral pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan manusia atau masyarakat yang kuat, mampu bersaing dan unggul dalam bidang ekonomi, teknologi dan sosial budaya. untuk mewujudkan ini dibutuhkan manusia yang sehat, cerdas, aktif dan produktif.
Lebih lanjut Aroni Zendrato mengatakan bahwa program Eliminasi Gilariasis di Indonesia melalui pencanangan kegiatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) sebagai kegiatan Nasional yang dilaksanakan secara bersamaan di 130 kabupaten / kota seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 1 oktober 2015 yang akan di buka oleh Presiden Indonesia Joko Widodo yang dipusatkan di Kota Bogor dan pemberian obat massal pencegahan (pomp) filariasis di daerah endemis filariasis (termasuk di wilayah kota Gunungsitoli) yang dimulai pada bulan September 2015.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong cakupan pengobatan yang tinggi dan merata sehingga rantai penularan filariasis terhenti secara efektif. Pertemuan ini diikuti oleh Kepala SKPD Lingkup Kota Gunungsitoli, Para Camat, Kepala Seksi PMD, Yayasan Pusaka Indonesia, Kepala Bidang Lingkup Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Lingkup Pemerintah Kota Gunungsitoli dan Pengelola Program Filariasis Puskesmas. Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) diberikan kepada seluruh penduduk yang berisiko tertular filariasis atau mulai umur 2 tahun sampai 75 tahun. Kegiatan ini telah dilaksanakan setiap sekali setahun di kota Gunungsitoli sejak tahun 2011 selama minimal 5 tahun berturut-turut.
Wakil Walikota Aroni Zendrato mengharapkan dukungan penuh dari eksekutif dan legislatif dan Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk ikut terlibat dan berpartisipasi mensukseskan BELKAGA dan POPM Filariasis ini kepada seluruh warga masyarakat dan melalui Kepala Dinas Pendidikan untuk dapat berpartisipasi mensosialisasikan kegiatan pemberian obat pencegahan massal filariasis ini kepada siswa melalui sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kota Gunungsitoli untuk diterima dan dilaksanakan pada jadwal yang di tentukan. (Budi Gea)