Warga Foa Keluhkan Naiknya Harga Beras
Situasi Pasar Tradisional Foa | Foto: Yorint Bate'e |
"Kami heran saat ini harga beras akhir-akhir ini naik setiap minggunya, karena biasanya harga beras naik hanya menjelang hari raya besar agama," kata wati (25) salah seorang masyarakat yang sedang membeli beras di pasar tradisional tersebut.
Wati menuturkan bahwa setiap minggunya harga beras naik Rp. 500,- /kg, sehingga mereka yang hanya mempunyai pendapatan minim sangat terrjepit akan kejadian tersebut.
Hal senada disampaikan oleh salah seorang penjual beras di Pasar Tradisional Foa yang tidak ingin menyebutkan namanya saat di konfirmasi oleh wartanias.com membenarkan hal tersebut, dimana mereka menuturkan bahwa pada minggu lalu harga beras dua minggu sebelumnya hanya Rp. 13.500,- seminggu kemudian menjadi Rp. 14.000/kg dan saat ini capai Rp. 14.500/kg, dan hal tersebut bukan karena penjual beras di pasar tradisional.
"Tidak mungkin kami menjual beras dibawah dari harga modal kami, kami menaikan harga beras karena distributor juga menaikkan harga beras," kilahnya.
"Tidak mungkin kami menjual beras dibawah dari harga modal kami, kami menaikan harga beras karena distributor juga menaikkan harga beras," kilahnya.
Meskipun demikian, ia mengaku dengan harga beras tersebut masyarakat terbebani secara ekonomi karena beras merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap hari namun harganya terus mengalami kenaikan, dan hal itu juga berpengaruh kepada mereka sebagai penjual (tengkulak -red) baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mereka berharap, Pemerintah Kota Gunungsitoli segera melakukan stabilisasi harga pangan dipasaran sehingga tidak berakibat fatal bagi masyarakat.
"Kami berharap Pemkot (Pemerintah Kota Gunungsitoli -red) segera mencarikan solusi kenaikan harga beras ini", tuturnya. (Yorint)
"Kami berharap Pemkot (Pemerintah Kota Gunungsitoli -red) segera mencarikan solusi kenaikan harga beras ini", tuturnya. (Yorint)