Guru Merokok di depan Kelas, Bisakah?
Foto Ilustrasi Berhenti Merokok |
Rokok memang sebuah dilema, dimana memberikan keuntungan dan kerugian, dimana dari sisi positif perusahaan yang memproduksi rokok mampu menampung tenaga kerja sehingga para pengangguran dapat berkurang, juga bahan-bahan produk dari petani seperti tembakau dan cengkeh terjual untuk di gunakan sebagai bahan mentah pembuatan rokok, namun dilain sisi rokok adalah "Pembunuh berdarah dingin" dimana rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru, impotensi dan penyakit lainnya, seperti pada pemberitaan media telah banyak menelan korban jiwa.
Guru sebagai teladan dalam dunia kependidikan untuk menghasilkan generasi terbaik bangsa di masa mendatang seharusnya tidak mengonsumsi barang ini, namun pada realita tidak sedikit yang memakainya, yang mana korbannya adalah siswa sebagai perokok pasif.
Surat Edaran Menteri Pendidikan Pada Tanggal 7 Januari 2014 perihal larangan merokok di sekolah jelas menyebutkan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit, namun sudahkan itu di berlakukan disetiap sekolah? ini masih menjadi sebuah pertanyaan di seantero nusantara.
Oleh karena hal tersebut diatas, penulis membuat kesimpulan bahwa Merokok di depan kelas di saat proses belajar mengajar merupakan hal yang sangat fatal, selain merusak kesehatan perokok itu sendiri terlebih-terlebih pelajar yang menikmati asap rokok tersebut, dimana menurut para beberapa ahli bahwa perokok pasif lebih rentan terkena penyakit di banding perokok aktif.
Akhir kata, mari kita sama-sama menyatakan untuk TIDAK MEROKOK! demi generasi prima Indonesia.
Penulis: Marlius Telaumbanua